Technology

Numpang Hidup

Numpang Hidup

Saya masih ingat waktu itu sekitar tahun 1999. Sebagai karyawan pabrik saya mulai kerja jam 07.00 dan pulang jam 16.00. Berangkat pagi dengan semangat dan pulang selamat. Demikianlah mottonya.

Saya tinggal di Mojokerto karena pabrik tempat kerja saya adalah PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Pabrik ini milik Sinar Mas Group. Sekitar 10.000 karyawan waktu itu menggantungkan hidupnya dari pabrik tersebut. Pabrik dengan potensi yang sangat besar. Belum lagi luasnya ribuan hektar. Lebih asyik lagi tiap sore pasti didepan pabrik muncul "Pasar Tiban". Pasar dadakan memperjualbelikan kebutuhan- kebutuhan umum buruh pabrik. Pasar ini seringkali membuat macet jalan raya depan pabrik.

Sistem absensi kami sudah finger print pada tahun itu. Lima menit sebelum jam 16.00 biasanya kami sudah antri disekitar mesin finger print. Bagi karyawan yang sudah saling mengenal mereka bisa saling ngobrol bahkan bergunjing. Namun ada juga yang terpaku diam mengikuti antrian. Suasana relatif selalu ramai. Paling ramai antrian adalah bila Jumat sore karena keesokan harinya libur bagi para staf.

Hal itu berlangsung dari hari ke hari. Minggu ke minggu. Bulan ke bulan. Bahkan hitungan tahunan. Berangkat pagi, kerja sesuai perintah dan rutinitas, sore pulang. Dan besok berulang lagi kegiatan tersebut.

Hanya satu hal yang membedakan diantara ribuan karyawan tersebut. Siapa yang inovatif (mampu mengubah kondisi menjadi produktif) maka dia akan cepat menapaki karir dengan segala kesejahteraannya. Namun bagi yang bermental rendah dan tumpul daya imajinasi kerjanya maka tak jarang mereka menjadi karyawan yg semakin memburuk dari hari ke hari atau bahkan merugikan perusahaan karena mereka sejatinya hanya "Nunut Urip" (Numpang Hidup) sampai pensiun.